Kakatua (suku Cacatuidae)
adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara
yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan
yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat hiburan lainnya.
Etimologi
Kata kakatua tertanggal berasal dari abad ke-17 dan merupakan derivasi kata dari
nama Indonesia
untuk burung ini, "Kakatuwah" (yang berarti "wakil" atau
"pegangan"; dari paruhnya yang kuat) atau
dari panggilan kakatua putih itu sendiri, melalui istilah Belanda kaketoe; kata cock
mungkin mempengaruhi kata kaketoe. Terdapat varian kata kakatua di abad ke-17
termasuk cacato, cockatoon, crockadore, cokato, cocatore, dan cocatoo digunakan
di abad ke-18. Asal kata ini juga digunakan
untuk familia dan nama generik
Cacatuidae dan Cacatua masing-masing.
Jenis-jenis
Kakatua
Jenis Kakatua-kecil
Jambul-kuning (bahasa Inggris: Yellow-crested Cockatoo)
biasanya hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok
ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan
melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger,
jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi
yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang
berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat
kegiatan ini.
Spesies ini hidup pada ketinggian 0-1520 meter dari permukaan laut, biasanya berkelompok. Kakatua pada umumnya berusia panjang, hingga mencapai 60 tahun bahkan lebih.
Habitat
Kakatua menghuni hutan
primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa
Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan
budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m (Sumba)
dan 500+ m (Timor). sedangkan untuk jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested
Cockatoo) biasanya hidup sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di
pohon tidur berkelompok hingga 16 ekor. Umumnya tidak mencolok, kecuali pada
saat terbang ke dan dari lokasi pohon tidur ketika petang dan menjelang fajar.
Walaupun terlihat terbang di atas kanopi tapi kebanyakan terbang di bawah batas
kanopi. Mencari makan dengan tenang di kanopi dan lapisan tengah kanopi dan
memiliki sebaran lokal di daerah Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Kakatua
menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan yang rusak dan hidup
diatas permukaan laut sampai ketinggian 1000 m.
Hubungan dengan
manusia
Di Indonesia, burung kakatua
dijadikan nama lagu anak-anak. Kakatua juga dapat dijadikan peliharaan Kakatua
dikenal sebagai burung yang setia dan bila pemiliknya terancam kakatua akan
melindungi pemiliknya. beberapa manusia sering memelihara Kakatua sejak masih
kecil untuk diajari berbicara penelitian menunjukan bila terlatih sejak kecil
Kakatua akan dapat berpikir seperti manusia.
#
sekarang burung kakak tua sudah langka dan hampir punah karena maraknya
perburuan liar dan musnahnya habitat burung kakak tua. burung kakak tua
adalah burung yang pintar karena mereka dapat menirukan beberapa ucapan
manusia. kita sebaiknya dapat menjada habitat dari burung tersebut dan
dapat melestarikannya agar tidak punah dan anak cucu kita bisa melihat
kecantikan dari burung kakak tua tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar