Minggu, 09 November 2014
Kapten Pierre Tendean
Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir 21 Februari 1939 –
meninggal 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun. adalah seorang perwira
militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30
September pada tahun 1965. Mengawali karier militer dengan menjadi
intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai ajudan Jenderal Abdul Haris
Nasution dengan pangkat letnan satu, ia dipromosikan menjadi kapten
anumerta setelah kematiannya. Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata dan bersama enam perwira korban G30S lainnya, ia ditetapkan
sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965. Pierre
Andreas Tendean terlahir dari pasangan Dr. A.L Tendean, seorang dokter
yang berdarah Minahasa, dan Cornet M.E, seorang wanita Indo yang
berdarah Perancis, pada tanggal 21 Februari 1939 di Batavia (kini
Jakarta), Hindia Belanda. Pierre adalah anak kedua dari tiga bersaudara;
kakak dan adiknya masing-masing bernama Mitze Farre dan Rooswidiati.
Tendean mengenyam sekolah dasar di Magelang, lalu melanjutkan SMP dan
SMA di Semarang tempat ayahnya bertugas. Sejak kecil, ia sangat ingin
menjadi tentara dan masuk akademi militer, namun orang tuanya ingin ia
menjadi seorang dokter seperti ayahnya atau seorang insinyur. Karena
tekadnya yang kuat, ia pun berhasil bergabung dengan Akademi Teknik
Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada tahun 1958.Pada pagi tanggal 1
Oktober 1965, pasukan Gerakan 30 September (G30S) mendatangi rumah
Nasution dengan tujuan untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di
ruang belakang rumah Jenderal Nasution terbangun karena suara tembakan
dan ribut-ribut dan segera berlari ke bagian depan rumah. Ia ditangkap
oleh gerombolan G30S yang mengira dirinya sebagai Nasution karena
kondisi rumah yang gelap. Nasution sendiri berhasil melarikan diri
dengan melompati pagar. Tendean lalu di bawa ke sebuah rumah di daerah
Lubang Buaya bersama enam perwira tinggi lainnya. Ia ditembak mati dan
mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua bersama enam jasad perwira lainnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar