Lagi-lagi sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel
berjudul sama hasil karya Veronica Roth, penulis muda yang saat ini berusia
25tahun. Divergent merupakan buku
pertama dari sebuah trilogy novel
sedangkan buku keduanya berjudul Insurgent
dan buku ketiganya berjudul Allegiant.
Divergent mampu memperoleh predikat New York Times Best Seller pada tahun
2011.
Cerita mengambil latar belakang kota Chicago yang kini
menjadi sebuah negara akibat adanya peperangan di masa lalu. Untuk melindungi
diri dari serangan negara lain maka dibangunlah benteng raksasa mengelilingi perbatasan
Chicago dengan dunia luar.
Penduduk dibagi dalam tujuh kelompok yang terdiri dari
lima kelompok resmi dan dua kelompok tidak resmi. Kelompok resmi ini biasa
disebut dengan faksi yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat berdasarkan
sifatnya, yang terdiri dari, Candor, Amity,
Erudite, Dauntless dan Abnegation.
Candor beranggotakan orang-orang yang
jujur. Amity berisikan orang-orang
yang cinta damai. Erudite merupakan tempat
orang-orang pintar berada yang pekerjaannya adalah melakukan penelitian dan
eksperimen. Dauntless merupakan kumpulan
orang-orang yang berani sehingga pekerjaannya adalah polisi atau penjaga
keamanan. Abnegation merupakan
gabungan orang-orang yang punya sifat mementingkan kepentingan bersama sehingga
pekerjaannya adalah menjalankan pemerintahan. Kelompok tidak resmi terdiri dari
non faksi dan Divergent. Non faksi
merupakan kelompok orang-orang buangan atau semacam gelandangan. Sedangkan Divergent merupakan kelompok orang-orang
yang memiliki sifat dua atau lebih dari lima sifat yang ada pada kelompok
resmi, misalnya orang yang mempunyai sifat Candor
dan Amity.
Beatrice (Shailene Woodley) dan kakaknya yang bernama Caleb
sudah menginjak usia remaja dan menurut aturan yang berlaku harus memilih
kelompok mana yang sesuai dengan sifatnya. Mereka berdua tinggal bersama
orangtuanya yang berada dalam kelompok Abnegation.
Dididik untuk membantu dan menolong terhadap sesama manusia dan selalu mengalah.
Semua orangtua berharap bahwa anaknya akan mengikuti jejak orangtuanya,
demikian juga orangtua Beatrice dan Caleb.
Sebelum hari ‘H’ pemilihan maka diadakan tes untuk
mengetahui sifat dasar dan kepribadiannya melalui simulasi alam bawah sadar.
Hasil tes Beatrice cocok sebagai Abnegation,
Dauntless sekaligus Eredite sehingga masuk dalam kategori Divergent. Sang penguji menginformasikan
bahwa sebagai seorang Divergent maka
Beattrice harus merahasiakannya karena merupakan ancaman pada kelompok lainnya
dan akan dicari-cari untuk dibunuh. Untuk itu sang penguji menyarankannya untuk
memilih Abnegation saja dan merekayasa
hasil tes dengan Abnegation.
Hari ‘H’ pemilihan sudah tiba, Caleb dipanggil untuk
memilih dan ternyata pilihannya jatuh pada kelompok Erudite. Selanjutnya Beatrice dipanggil dan pilihannya jatuh pada
kelompok Dauntless. Tentu saja kedua
orangtuanya tampak kecewa karena ini berarti harus berpisah dengan
anak-anaknya. Semboyan kepentingan faksi diatas kepentingan keluarga
benar-benar membuat orangtuanya tidak berkutik.
Keputusan Beatrice telah dibuat dan bergabung dengan
kelompok Dauntless. Tidak mudah untuk
menjadi kelompok tersebut masih ada proses inisiasi dan eliminasi. Untuk bepergian
harus berlarian mengejar kereta api yang berjalan dan untuk keluarnya harus
melompat dari kereta api serta harus menjatuhkan diri dari gedung bertingkat. Setiap
hari dalam pelatihan akan dinilai dan pada hari terakhir akan ada yang
dieliminasi.
Beatrice kini berganti nama menjadi Tris dan mempunyai
instruktur bernama Four (Theo James). Four sendiri merupakan anak dari Marcus seorang ketua Abnegation. Rupa-rupanya ada rasa saling ketertarikan
diantara mereka berdua. Pelan namun pasti rasa itu memang ada walau dibatasi oleh
peran jabatan masing-masing dan saling menutupi perasaan mereka.
Saat akan membuat tato, kebetulan Tris bertemu dengan pengujinya
dulu. Penasaran akan hal itu Tris mendesaknya untuk menjelaskannya. Pengujinya mempunyai
saudara yang hasil tesnya masuk kategori Divergent.
Ketika ada yang tahu maka keesokan harinya saudaraya telah dibunuh sebab dia
merupakan ancaman bagi kestabilan sistim yang telah ada.
Latihan setiap hari cukup berat. Bertarung satu lawan
satu dengan teman sendiri dan harus ada yanakalah. Belajar menembak dan
melempar pisau. Simulasi akan rasa takut yang dihadapi. Simulasi peperangan
merebut bendera. Belum lagi adanya penghianatan dari temannya sendiri. Namun instruktur
lain yang bernama Eric justru mengintimidasi Tris sehingga rangkingnya berada
di zona eliminasi. Kondisi Tris memang lemah dibanding yang lain tetapi ia
cepat belajar sehingga bisa keluar dari zona eliminasi.
Four yang tahu bila Tris seorang Divergent, mengajarinya untuk menjadi seorang Dauntless terutama dalam ujian akhir yang akan dilihat oleh banyak
orang. Seorang Dauntless akan
menyelesaikan masalah dengan alat bukan dengan pikiran seperti yang selama ini
dilakukannya. Walaupun selama ini memegang rekor tercepat dalam simulasi tetapi
akan mengundang kecurigaan dari orang-orang dan akan tahu identitasnya. Artinya
bila menyelesaikan ujian terlalu cepat maka akan ketahuan identitasnya namun
bila menyelesaikan ujian terlalu lama maka tidak lulus. Akhirnya ujian dilalui
dan dinyatakan lulus pada hari terakhir.
Tris sedikit curiga ketika melihat Jeanine (Kate Winslet)
yang merupakan ketua Erudite berada
di markas Dauntless dan sepertinya
merencanakan sesuatu dengan ketua Dauntless.
Tris juga mendengar selentingan bahwa Erudite
akan melakukan kudeta terhadap Abnegation.
Four juga menceritakan kecurigaannya karena banyak pengiriman barang dan
memberikan contoh obat suntik yang bisa membuat orang terpengaruh dan menuruti
kemauannya.
Tiba-tiba semua anggota dikumpulkan dan diberi suntikan pada
leher dengan alasan sebagai alat pelacak. Tris berusaha menghindar namun keburu
ketahuan oleh Eric dan akhirnya disuntik juga. Malam harinya Tris melihat suatu
keanehan dimana teman-temannya bangun dan berpakaian perang seperti terhipnotis
dan tidak sadar. Ia mengerti hal itu sebagai akibat suntikan sebelumnya. Dia berusaha
mengikuti dengan pura-pura terhipnotis. Waktu berbaris tak disangka ada
seseorang yang masih sadar dan mempertanyakan situasi itu tapi Eric tahu kalo
orang itu Divergent dan langsung
menembaknya.
Tugas mereka adalah menyerang kelompok Abnegation.Tris berusaha mencari Four
dan kuatir kalo terhipnotis juga, untunglah Four tidak terpengaruh. Sadarlah Tris
akan pertanyaannya selama ini, mengapa Divergent sebagai ancaman dan harus
dimusnahkan. Jawabannya adalah karena Divergent
tidak mempan terhadap obat baru tersebut yang dapat mempengaruhi pikiran dan
menghipnotis tersebut.
Mereka berusaha menyelamatkan orangtua Tris, sayangnya
kondisi rumah sudah kosong. Mereka bertemu dengan Eric dan ketuanya dijalanan,
Eric mengejek Four “sangat disayangkan yang dulunya berprestasi di kelas
sekarang menjadi robot kaku”. Four menahan emosi dengan diam tapi Eric sedikit
curiga karena kalo terhipnotis pasti akan jalan lagi, bukannya malah diam. Ericpun
menodongkan senjatanya kepada Four dan akan menembaknya. Tiba-tiba Tris
menodongkan senjata kepada Eric. Demikian juga ketua menodongkan senjata kepada
Tris dan Four menodongkan senjata kepada ketua. Eric berkata bahwa tidak mungkin
Tris yang lemah berani menembakkan senjatanya. Tak diduga ternyata Tris
menembak Eric dan terjadi perkelahian. Sayangnya perlawanan mereka sia-sia
karena jumlah pasukan lebih banyak.
Mereka ditangkap, Four diangkut dengan mobil bersama
Jeanine sedangkan Tris hendak dieksekusi tembak. Pada saat kritis menjelang
ditembak tiba-tiba ada yang menolongnya, ternyata ibunya yang mantan kelompok Dauntless datang disaat yang tepat. Tembak-menembak
terjadi, apa daya dua orang melawan jumlah yang banyak dan pada akhirnya sang
ibu harus berkorban.
Tris berhasil menemui ayahnya dan adiknya serta ketua
Marcus dan menceritakan tentang obat yang dapat mempengaruhi pikiran dan dapat
dikontrol. Akhirnya Tris memutuskan untuk memusnahkan pusat kontrol yang berada
di Dauntless. Caleb dan ayahnya serta
Marcus ikut pergi. Mau tak mau mereka mengikti Tris yang tahu tempat masuknya
dengan kereta api.
Tak diduga Tris menemukan Four yang sedang diikat. Sayangnya
setelah dibebaskan, Four malah menyerang Tris sehingga terjadi perkelahian
antara sepasang kekasih ini. Tris berusaha menyadarkan Four dan akhirnya
berhasil walau sudah banyak luka pada diri Tris. Jeanine mengaktifkan pasukan
untuk membunuh semua warga Abnegation tanpa
ampun. Tris berusaha mencegah dan mengancamnya tetapi Jeanine tetap bersih
keras tidak mau mengubahnya bahkan rela mati. Gertakan dan ancaman pasti tidak
mempan. Tris akhirnya punya ide yaitu menyuntik Jeanine dengan obatnya sendiri
dan memerintahkannya untuk membatalkan program pembunuhan dan sekaligus
menghapus programnya. Jeanine pun menurutinya.
Pasukan tersadar dan tidak jadi membunuh warga yang sudah
dikumpulkan dijalanan. Begitu juga Jeanine yang tersadar dan meratapi
kegagalannya. Pasukan yang setia dengan Jeanine berusaha masuk gedung maka Tris
dan Four serta Marcus dan Caleb yang masih selamat melarikan diri dengan
kereta. Mereka sekarang menjadi kelompok
non faksi.
Penampilan Shailene Woodley biasa-biasa saja dan terlalu
manis untuk menjadi seorang gadis petarung. Sedangkan Theo James bermain cukup
lumayan dengan karakternya yang misterius.
Film ini mempunyai durasi yang panjang yaitu dua jam
lebih namun tidak membosankan. Sayangnya adegan laga atau pertarungannya
menempati porsi yang sedikit, itupun biasa-biasa saja dan tidak istimewa.
selebihnya diisi dengan dialog-dialog sederhana. Beberapa momen dibuat kurang
dramatis padahal seharusnya bisa dibuat lebih. Misalnya saat Tris menyadarkan
Four dari pengaruh obat, saat ibunya tertembak, saat ayahnya tertembak dll. Film
ini diperuntukkan buat kaum remaja setidaknya ingin merebut pasar dari film yang
sudah beredar dan sukses yaitu Twilight, Hunger Games dll. Jangan lupa masih
ada kelanjutannya dari film ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar