Selasa, 04 November 2014

PANTAI PRIGI

Pantai yang berada di wilayah Desa Tasik Madu, Kecamatan Watulimo sekitar 48 km arah selatan Kota Trenggalek ini, selain sebagai sarana wisata pantai ini juga dikenal dengan Pelabuhan Penangkapan Ikan (PPI) terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Hasil tangkapan ikannya pun sangat besar, karena relative masih segar maka rasanya sangat enak. Pantai Prigi yang berjarak sekitar 40 km dari Jantung Kota Tulungagung  dan 48 km dari Jantung Kota Trenggalek ini, bisa sampai ke tempat ini pengunjung dapat menempuh melalui jalur utara atau selatan. Bila melalui rute jalur utara berarti dari Tulungagung–Gondang–Durenan–Bandung–Prigi. Sedang lewat jalur selatan, Tulungagung-Boyolangu-Campurdarat–Bandung-Prigi, dan jalan menuju ke pantai ini semua kondisinya sangat bagus.

Fasilitas yang tersedia Kawasan Pantai Prigi juga dilengkapi berbagai fasilitas wisata seperti: bumi perkemahan yang teduh, hotel dengan auditorium, rumah makan, serta lapangan tenis tempat parkir sangat luas. Kalau pengunjung ingin berlama-lama atau bermalam di pantai prigi, maka pengunjung pun bisa menginap di terdekat yang terletak di bibir pantai namanya Hotel Prigi. Tarifnya pun sangat terjangkau hanya Rp 240,000,-, dengan fasilitas: kamar ber-AC, TV, welcome drink, sarapan pagi, 2 double bed, ruang tamu dan teras dengan pemandangan ke taman yang asri. Sehingga, pengunjung terasa nyaman dan damai seperti berada di rumah sendiri, karena kesannya lapang dan enak untuk melepaskan lelah.
Jarak Hotel dengan pantai yang begitu dekat, sehingga dari pelataran Hotel, masih terdengar suara debur ombak yang datang silih berganti memecah pantai. Di pinggir pantai yang dibatasi dengan pasir berwarna putih, banyak berdiri warung-warung makanan dan minuman serta cafe yang berderet dan berjajar dengan rapi. Menunya pun cukup beragam. Mulai dari aneka seafood, nasi, mie goreng, soto, bakso, pecel dan lainnya.
Jika anda ingin menikmati suasana pantai, tidak lengkap rasanya jika anda tidak menyantap ikan bakar. Nah, demi melengkapi kepuasan dalam menikmati pemandangan laut itulah, maka kami menuju salah satu warung ikan bakar dari sekian banyak yang terhampar di pinggiran pantai. Setelah berjalan menyusuri warung- warung, maka akhirnya kami masuk dan memilih pada sebuah menu ikan kakap bakar besar plus sambel dan lalapan dihargai 50 ribu rupiah. Ditambah empat porsi nasi putih, dua gelas es jeruk dan sebotol Aqua, total menjadi 85 ribu. Hmm .. tanpa banyak tawar menawar kami langsung berujar serempak .. “Oke, Sikat!!!”
Dan setelah lidah ini menikmati sang ikan dan sambelnya, hmmm …. Harga yang memang pantas. Dan hanya dalam waktu singkat, badan sang ikan sudah berpindah ke perut kami berempat. Kenyang!!!! Karena bertepatan dengan bulan purnama, dan sudah menjadi kebiasaan bagi mereka jika bulan purnama tiba maka semua nelayan lebih banyak melakukan aktivitas di darat. Salah satu diantaranya adalah metani (memperbaiki, red) jaring. Di saat seperti itu, hampir sepanjang pantai yang biasanya penuh ikan yang dijemur, berubah tempat menjadi areal parkir jaring nelayan. Meski di darat ada perubahan jadwal kegiatan nelayan, keindahan pantai prigi sepertinya tidak ingin ikut berubah. Deburan ombak yang tenang di kala siang, berubah menjadi tak begitu ramah di saat malam, khas kawasan pantai laut Selatan. Di sepanjang pantai yang luasnya rnencapai kurang lebih tujuh hektar itu pengunjung bisa menyusuri pasir, sebelum akhirnya sampai di tempat pelelangan yang rnerupakan pendaratan ikan terbesar di Pantai Selatan setelah Cilacap.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar