Selama puluhan tahun astronom memperdebatkan apakah beberapa planet jauh
terhubung dan bisa ditemukan dalam sistem tata surya. Menurut
perhitungan para ilmuwan tidak hanya satu, tapi setidaknya dua planet
telah menjelaskan perilaku orbit benda trans-Neptunus yang ekstrim.
Tahun lalu, dua ilmuwan Amerika Serikat menemukan planet kerdil yang
disebut 2012 VP113 diantara
awan Oort, di luar tata surya. Penemu menganggap bahwa orbit planet ini
kemungkinan dipengaruhi suasana gelap dan dingin, hingga sepuluh kali
lebih besar dari planet Bumi.
Saat ini, teori yang paling bisa diterima bahwa orbit benda-benda yang
berada di luar Neptunus harus didistribusikan secara acak. Melalui
pengamatan bias, orbit harus memenuhi serangkaian karakteristik atau
memiliki sumbu semi-utama dengan nilai mendekati 150 AU (unit astronomi,
jarak antara Bumi dan Matahari), kemiringan hampir 0 derajat dan sudut
perihelion (titik terdekat dari orbit matahari) juga dekat dengan 0
derajat atau 180 derajat.
Tetapi dua planet kerdil yang diamati kali ini sangat berbeda, nilai sumbu semi-utama sangat kabur antara 150 AU dan 525 AU. Kecenderungan orbit rata-rata sekitar 20 derajat dan sudut Perihelion -31 derajat.
Menurut Carlos de la Fuente Marcos, objek dengan parameter orbital tak
terduga membuat ilmuwan meyakini bahwa beberapa kekuatan tak terlihat
telah mengubah distribusi elemen orbit Etno. Penjelasan yang paling
mungkin, bahwa planet lain yang tidak diketahui berada di luar Neptunus
dan Pluto. Jumlahnya tidak pasti, mengingat bahwa data yang dimiliki
ilmuwan sangat terbatas, tetapi perhitungan mereka menunjukkan bahwa
setidaknya ada dua planet atau mungkin lebih, planet ini berada pada batas terluar sistem tata surya.
Para ilmuwan mengakui bahwa data mereka memunculkan masalah, proposal
mereka bertentangan dengan prediksi dari model terbaru pembentukan
sistem tata surya. Model ini umumnya menyatakan bahwa tidak ada planet
lain yang bergerak dalam orbit melingkar di luar Neptunus. Tetapi
teleskop radio ALMA menemukan disk pembentuk planet lebih dari 100 AU
pada bintang HL Tauri, bintang yang lebih muda dari Matahari dan lebih
besar.
Temuan ini menunjukkan bahwa planet dapat terbentuk beberapa ratus AU
dari pusat sistem tata surya. Para ilmuwan mengakui bahwa analisis
berdasarkan sampel beberapa objek, tetapi mereka menunjukkan bahwa hasil
yang lebih lengkap akan diterbitkan dalam beberapa bulan mendatang
dengan sampel yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar