Legenda menceritakan seorang nelayan kecil di pantai Jepang desa
Mizu-no-ye, provinsi Tango, orang-orang menyebutnya Urashima Taro.
Ayahnya seorang nelayan dan keterampilan yang dimemilikinya lebih dari
dua kali lipat daripada ayahnya, Urashima dianggap sebagai nelayan yang
paling terampil dan bisa menangkap lebih banyak Bonito dan Tai dalam
satu hari dalam seminggu. Dalam sejarah hidupnya, Urashima tidak pernah
mengalami sakit apapun, baik besar atau kecil. Masa kecilnya,
teman-temannya selalu menertawakan karena tidak akan pernah bergabung
dengan mereka bermain-main menggangu hewan, tapi selalu berusaha untuk
menjaga hewan.
Suatu hari ketika senja di musim panas, dia pulang memancing dan melihat
sekelompok anak-anak berteriak dan berbicara. Sepertinya anak-anak itu
sangat bergembira, dan Urashima Taro naik ke sebuah puncak untuk melihat
apa yang sedang terjadi. Beberapa anak laki-laki tertawa riang menyiksa
kura-kura, tubuhnya ditarik dua orang anak, sementara anak ketiga
memukulnya dengan tongkat, dan anak keempat memukul cangkang dengan
batu.
Urashima merasa sangat prihatin dan memutuskan untuk menyelamatkan
kura-kura, dia berbicara kepada anak-anak tersebut dengan cara
membujuknya, memberi sejumlah uang kepada mereka. Pada akhirnya dia
berhasil mendapatkan kura-kura, Urashima membelai punggung kura-kura dan
berkata:
"Oh, nasibmu sungguh menyedihkan! Kau aman sekarang! Mereka mengatakan bahwa bangau hidup selama seribu tahun, namun kura-kura selama sepuluh ribu tahun. Kau mempunyai kehidupan terpanjang daripada setiap makhluk di dunia ini, dan kau berada dalam bahaya besar ditangan anak-anak itu. Sekarang aku akan membawamu kembali ke lautan, jangan biarkan dirimu tertangkap lagi, karena tidak mungkin ada satu kesempatan dilain waktu."
Dia berjalan secepatnya menuju ke pantai dan berdiri diatas batu,
kemudian menempatkan kura-kura kedalam air, hewan itu akhirnya pulang
dan menghilang dari pandangan.
Keesokan paginya, Urashima beraktifitas seperti biasa, dia naik ke
perahu dan pandangannya melamun menuju ke lautan. Dia segera
meninggalkan kapal nelayan lain jauh dibelakangnya sampai mereka
menghilang dari pandangan. Entah bagaimana, dia tidak tahu mengapa, dia
merasa senang luar biasa pagi itu, dan dia berharap kehidupannya seperti
kura-kura yang dibebaskan sehari sebelumnya yang mampu mencapai usia
ribuan tahun.
Tiba-tiba dia terkejut dari lamunannya dengan mendengar namanya
dipanggil: "Urashima, Urashima!" suara itu jelas seperti lonceng dan
lembut seperti angin musim panas, panggilan namanya seakan-akan melayang
diatas lautan. Dia berdiri dan melihat ke segala arah, awalnya berpikir
bahwa salah satu kapal lain sedang menyusul, tapi tidak ada tanda-tanda
perahu. Urashima Taro bertanya-tanya, siapa yang memanggilnya begitu
jelas, dia mencari kesegala arah dan melihat kura-kura datang ke sisi
perahu, kura-kura yang diselamatkan sehari sebelumnya.
"Nah,... kura-kura, apakah kau yang memanggil namaku?"
Kura-kura mengangguk kepalanya beberapa kali dan berkata: "Ya, itu suaraku. Kemarin hidupku telah diselamatkan, dan aku datang untuk memberikan ungkapan terima kasih dan memberitahumu, betapa aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu kepadaku. Urashima Taro, apakah benar kau belum pernah melihat Istana Raja Laut? Kau telah melewatkan salah satu pemandangan paling indah diseluruh alam semesta. Tempat ini jauh dibawah laut, tetapi jika aku membawamu kesana kita akan segera mencapainya. Itupun jika kau ingin melihat istana Raja Laut dan akan menjadi pemandumu, naiklah ke punggungku, aku akan membawamu."
Urashima melihat cangkang kura-kura berubah besar dimana seseorang bisa
dengan mudah duduk dipunggungnya. Mereka terjun ke laut, Urashima tidak
pernah bosan atau pakaiannya basah dengan air. Akhirnya, di kejauhan
muncul gerbang megah dan di belakang pintu gerbang terlihat atap istana
Rin Gin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar